Bisa, Kah?
Mengamati.
Setiap orang memiliki tanggapan berbeda dengan apa pun yang ada di sekitarnya. Mungkin ada yang berusaha mengikuti keadaan, mungkin ada juga yang dengan mudahnya keadaan mengikuti kehendak orang itu.
Setiap orang juga memiliki cara berbeda untuk mengekspresikan dirinya. Mungkin bisa bersembunyi dan terlihat baik baik saja, atau bisa memperlihatkan keadaan yang kurang baik di hadapan orang lain. Semuanya berbeda.
Yha, manusia.
Setiap manusia pasti berpikir untuk bisa selalu lebih dan lebih baik lagi. Baik untuk diri sendiri, atau untuk orang lain. Tapi, tak semua keadaan bisa sempurna seperti apa yang kita inginkan. Ada titik limit, ada waktu dimana memang kita butuh diam di tempat.
Aku adalah diriku. Dan tidak bisa sepenuhnya diketahui
Kamu adalah dirimu. Tidak bisa aku paksakan kehendakmu
Dan kita sama, kita manusia.
Tidak ada kepemilikan satu sama lain yang harus membuatmu merasa berada di atas langit.
Aku bisa menjadi kamu, dan kamu bisa menjadi aku ketika kita bisa saling mengerti
Bisa, kah?
(Anadilla, 2015)
Tidak semua cara orang lain dapat berjalan dalam langkahmu, begitupun sebaliknya. Intinya kita harus melakukan cara kita selagi itu baik bukan?
Aku adalah aku,
Kamu ya kamu,
Kita berbeda, tapi.. bisakah perbedaan itu menyatukan kita…
Aku adalah aku, bila kamu menemukan sosok ku di diri orang lain. Aku akan menjadi aku yang tidak akan kamu temukan di diri yang lain.
Karena memaksakan kehendak kepada seseorang itu sama saja dengan penjajahan/perbudakan. Dan Pembukaan Konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Jadi seharusnya bisa sih.
Bisa tapi butuh waktu & proses yang panjang untuk saling mengerti ~
Belajar menjalani hari demi hari
Bertahan dalam setiap situasi
Menghadapi dunia dengan berbagai ekspresi
Menyembunyikan rasa di dalam hati
Bertemu dengan banyak manusia
Hanya sedikit yang berbeda rasa
Semakin dekat semakin belajar bersama
Dalam susah dan sukaria
Hanya dengan saling terbuka
Mampulah untuk memahami hatinya
Tidak dikuasai emosi kata dan jiwa
Saat bertentangan dengan pendapatnya
Jika tersiksa,
Lepaskan saja
Asal tidak saling menyakiti
Semua orang akan menemukan jalannya sendiri
Aku adalah aku, yang kadang mencoba untuk memahami apa yang kamu rasakan
Tp kamu tetaplah dirimu yang kadang sangat menyenangkan ketika bercerita sesuatu yg membuat mu sangat bersemangat tapi tak jarang kembali menyebalkan saat dengan keras kepalamu tidak ingin berbagi sesuatu yg membuat mu tidak fokus dalam hari itu,
Padahal bukan baru sehari dua hari kita bersama tapi dalam hitungan tahun masih kurang cukupkah kita untuk bisa saling terbuka?.
Jangan pernah takut membagi beban mu hanya karena perasaanmu akan menyusahkanku, tidak, ini pilihan ku, memilih bersama mu mulai saat pertama kita bertemu hingga detik ini, adalah sudah dengan segala konsekuensi di dalamnya..
Kau selalu memaksaku untuk bercerita segala hal yg aku alami padahal kau sangat tau bahkan tanpa kau paksa pun dengan sendirinya aku akn bercerita tp sepertinya momentnya memang kurang tepat,, tidak apa sesekali kita sama2 membuat kesalahan tp besok kita perbaiki bersama2 lagi ya kesalahan yg kemarin.. Bisa kan?.
Mohon revisi nya Teteh.. Hehehe
Yang penting dibuat nyaman. Walau seolah hilang dan tampak diam. Hadir dimana topeng maupun sandiwara dimulai. Tengoklah sebuah karya, jangan menghindari kata hati. Pahami warnanya, bicara sekarang bukan nanti.
Untuk saling mengerti tidak harus menjadi orang lain, tetaplah menjadi dirimu sendiri.
Bisa, asal jangan keras kepala.
Hahhaaa.
Manusia selalu punya inti yg tak pernah tau isi sebenarnya…
Segala sesuatu yang di jalani bukan buatuh kata saja tapi butuh tindakan…
Hubungan akan baik jika kita punya “SALING” … Bisa kah ?