Kenapa suka kata?
Kalau ditanya, mungkin biasanya kebanyakan orang berawal dari suka membaca. Akan tetapi, aku pribadi sejujurnya adalah orang yang dari kecil gak dijajaki banyak buku. Termasuk telat menyelami dunia literasi.
Kalau ditilas balik, semua berawal dari media sosial bernama Google+. Bentuknya semacam Facebook yang bisa posting tulisan panjang beserta foto, dan video. Punya akun G+ pun karena keharusan sebagai member JKT48 pada masa itu. Awal punya sih, posting-an nya gak jelas. Singkat. Sebatas posting foto dengan caption sapa menyapa.
Lama-lama, aku pikir seru juga ya kalau isinya tentang cerita keseharian.
Lalu, aku coba nulis-nulis. Bentuk tulisanku pada saat itu jadi semacam blog. Nah, aku pun tidak menyangka dari responnya ternyata banyak yang bilang kalau baca tulisanku rasanya kaya diceritain langsung. Ada yang bilang gaya tulisanku enak dibaca.
Dari situ, aku yang (image pada masa itu) pendiam dan sulit mengungkapkan sesuatu lewat ucapan, jadi ketagihan bercerita lewat tulisan. Aku pikir kalau susah berucap, ya sudah tuliskan saja, toh ternyata malah lebih bisa tersampaikan. Akhirnya, aku cukup konsisten membuat postingan berbentuk cerita-cerita.
Sampai akhirnya G+ pun ditutup.
Aku ngerasa kehilangan platform untuk bercerita. Waktu itu, sebagai member JKT48 punya akun media sosial, ya harus official. Hanya Twitter, dan akhirnya punya Instagram. Twitter yang masih 140 karakter dan belum ada fitur membuat thread menurutku cukup membatasi ruang tulisku. Instagram? Entah rasanya format caption-nya tidak cukup sesuai untuk memajang tulisan ala G+ ku.
Aku si banyak alasan, memang.
Akhirnya aku jadi jarang menulis, tapi aku tetap berusaha menggunakan gaya tulisan rapi dan tertata saat membuat tweet atau caption instagram.
Singkat cerita, aku bertemu seseorang. Kami belum lama kenal, belum terlalu dekat juga, hanya saling follow di medsos. Lucunya, dia bisa tiba-tiba bilang, “kamu tuh keliatan ya, lebih suka di Twitter daripada Instagram, lebih jago nulis-nulis gitu”
Padahal pada saat itu aku belum bikin konten serius tentang tulis menulis, ya cuma tweet biasa aja menurutku. Aku pikir, iya juga sih bener. Aku anaknya Twitter banget, lebih menikmati tulisan daripada gambar.
Dia juga bilang, “nih, temenku juga suka nulis bikin hashtag gitu, kamu juga bikin dong, apa kek gitu namanya”
Itu dia.
Itu dia pemicu awalku membuat hashtag #KataBeby
Hashtag yang bikin aku jadi sadar ternyata punya potensi di bidang literasi. Hashtag yang bikin aku jadi mencari dan belajar berbagai referensi tulisan. Aku jadi lebih sering membaca, mengulik kata-kata, hingga jatuh cinta dengan kata.
Kata itu bisa mengkreasikan rasa dengan cara kita sendiri. Dari ucapan, orang langsung bisa mendengar, tapi dari tulisan, orang akan mencerna dan membuat imajinasi sendiri atas rasa apa yang sebenarnya disampaikan.
Kata menyuguhkan rasa. Dari satu rasa, misalnya, perasaan jatuh cinta saja bisa menjadi beribu-ribu rangkaian kata yang tercipta.
— Katanya jatuh cinta itu tak butuh alasan, tapi pasti ada perjalanan yang membawa perasaan cinta itu menjadi nyata. —
Manis sekali… Sebuah perjalanan kata…
Aaaaah tak cukup memang hanya sekedar mengagumimu 1x.. Seperti nya hal ini akan menjadi keseharianku sampai tutup usia..
Aku sangat mengagumi mu.. Lagi dan lagi..
Semoga selalu menemani perjalanan hidupmu, Kak.
Yups.. Panjang umur dan sehat selalu ya kita.. Jangan pernah bosan berkarya Beby.. Terima kasih selalu dari ku
Kata itu misteri selalu punya banyak makna dan keindahan berbeda di tiap rasa yang diberikan dalam tulisan.
Btw aku juga suka nulis blog.
Semoga ada lagi blogger yg lain yang aktif nulis biar gak ngrasa sendirian di dunia tulis menulis dunia maya.
Hahaha
Nice Beby, selalu suka tulisan kamu
Terima kasih, Kak 🙂
Jatuh cinta memang tak butuh alasan, tapi saat mendeskripsikan rasa jatuh cinta dalam tulisan membuat beribu kata tertuang begitu saja, sama halnya denganku yang cinta akan apa yang kamu lakukan (◍•ᴗ•◍)
Duh, masa sekali narik napas pun bikin cinta?
Ya bisa diibaratkan sekali nafas cinta. Seperti saat kamu membuat tulisan ini, sekalinya menulis dan aku membaca menjadi suka
Sebenarnya semua hal butuh alasan,
Hanya saja, terkadang kita tidak menyadari apa alasannya.
Seperti aku yang menyukaimu, aku merasa tak butuh alasan untuk itu.
Tapi jika melihat ke belakang, saat kita belum saling mengenal, sesuatu yang membuat ku ingin lebih mengenalmu, mungkin itu adalah salah satu alasan yang membuatku menyukaimu.
Sorry spam wkwkwk
Ya, kan? Perjalanan bertemu dan setelahnya itu sebenarnya bagian dari alasannya.
Tapi kalau dipikir-pikir,
Dalam hidup, kita tidak hanya bertemu dan berinteraksi dengan satu orang saja, kenapa hanya suka pada salah satunya saja? Kenapa tidak suka semuanya?
Terkadang untuk menemukan alasan yang lebih detail tentang perasaan kita itu susah, dan kita lebih memilih menganggap semua terjadi tanpa alasan…
Duh ngetik apa sih ini gue, wkwkwk
Sukaa
Siapa?
Menulis atau merangkai kata membutuhkan pemikiran dan tatanan. Bahkan untuk pertemuan yang formal juga membutuhkan tulisan yang telah dibuatkan. Tiada lisan yang indah dan cerdas tanpa tulisan.
Mari jadi manusia cerdas, hehe.
Bacanya sambil ngantuk ngantuk. Semoga setelah baca ini bisa tidur nyenyak.
Ya, suka dengan kata tidak melulu berawal dari suka membaca. Ada banyak cara yang dapat membuat seseorang suka dengan kata. Dan bagiku, bermain kata-kata itu sangat menyenangkan. Semakin kesini pun tulisan kamu semakin rapi, semakin nyaman untuk dibaca, semakin membuat orang-orang jatuh cinta dengan setiap rangkaian kata yang kamu ciptakan.
Great! Tulisan kamu selalu jadi kesukaanku.
Karena dari kata kita bisa menyusun kalimat-kalimat indah yang berubah menjadi paragraf. Dari paragraf itu, terbentuk sebuah cerita dari apa yang kita pikirkan dan mungkin sulit untuk diungkapkan secara langsung di kehidupan nyata.
Alias tulisanmu emang enak dibaca, Beb.
Tidak ada kata terlambat untuk mencintai dan mengeksplorasi diri sekaligus minat. Selamat menikmati perjalananmu mengeksplorasi dunia dalam kata!
Manis banget kaya yang bikin tulisannya
Karena aku belum jadi fans zaman G+ dulu, mudah-mudahan Kakak sekarang bisa mendapatkan perasaan yang sama atau bahkan lebih untuk untuk menulis ya Kak. Hehe.
Diriku yang tak bisa merangkai kata-kata, cuma ingin menyampaikan aku dan lainnya yang sepertiku, SELALU menjadi penikmat karya tulisanmu meski tak menampakkan diri. Semangat kak Beb.
Diriku yang tak bisa merangkai kata-kata, cuma ingin menyampaikan aku dan lainnya yang sepertiku, SELALU menjadi penikmat karya tulisanmu. Semangat kak Beb.
G+ teh yang seperti apa?
Huhuhu terhura bacanya
Ditunggu bukunya beb
Terhura Bacanya huhuhu
Menyentuh hati yaa beb,aku sukaaa
Aku suka dengan segala “Seni Peran Huruf dalam Cinema Kata”. Aku suka bermain kata tpi tak bisa merangkai kata.
“Aku si banyak alasan, memang.” Kalimat sederhana yg membuatku tertawa. Membayangkan Beby mengatakan kalimat itu dengan nada khas chaesa”riya” nya yg selalu menghibur… Dan kemudian tersadar akan posisi diri yang sedang berada dikalimat itu.
“And why don’t you write? Write! Writing is for you, you are for you;”
Itu potongan quote yang menurut gw kuat banget maknanya.
Kayaknya lo salah satu bukti penerapan quote itu. Hehehehe…
Tulisan lo bertutur. Beneran kayak ngobrol. Dan ga banyak yang bisa nulis dengan gaya seperti itu… Di dunia tulis menulis pun ga gampang bikin tulisan bertutur seperti yang lo bikin.
Sering2 nulis ya, Beby!!!!
Makasih, lho! Aku masih belajar dan eksplor berbagai gaya tulisan juga, kok. Semoga encer terus ini ide dan ketikan hehe.
Amen…
Btw, selamat ulang tahun ke-23, Beby! Ditunggu tulisan barunyaaaa…. Yok bisa Yok! Hahahahha
Selalu suka dengan #KataBeby sampai2 dibuat untuk design kaos untuk sendiri, terimakasih sudah membuat kata yg bagus dan dimengerti, #KataBeby sering terjadi sesuai dengan perasaan yg saat itu ada, sukses terus untuk tulisannya, semoga bisa menjadi penulis hebat yang tulisannya best seller ada di toko buku
Nice post, Beby. kata-kata adalah salah satu bentuk media dalam “merekam” sesuatu, entah keresahan dalam diri, atau hanya meluapkan apa yang sedang dipikirkan. Jadi inget ada pepatah “ikatlah ilmu dengan menulis”. memang sih rada ga nyambung dikit. cuma pepatah itu cukup menginspirasiku akhir-akhir ini ketika pengen mengungkapkan sesuatu lewat tulisan. Ngga cuma ilmu sebenernya, apapun bisa “diikat” dengan menulis.
Dulu suka tulisanmu di G+ juga karena interaksinya juga loh , selalu menarik di setiap postingan nya.
Ditunggu karyamu selanjutnya (Buku wajib sih)
Suka banget sama tulisan ka Beby. Karena kaya ringan aja dibacanya, ada juga kata-kata yang memotivasi trs kadang juga relate dengan kehidupan sehari-hari. Selalu antusias menunggu #KataBeby. Ku tunggu jadi sebuah buku yang indah dan bisa dimiliki semua orang, wajib sih ini mah. Semoga segera yha rilis bukunya. Semangat nulisnya aku yakin suatu saat ka Beby bisa kog buat karya dengan tulisan dan bisa menjadi sebuah buku. Aminn
Semoga dari berbagai tulisanmu terbentuk jadi sebuah buku , hingga dapat dikenang sampai anak cucu , ya mungkin sekarang media digital sudah banyak tetapi , buku menurutku jadi sebuah media yang punya hal yg spesial dibading media lain
Salah satu kata yang kusuka adalah Aita.. karena Aitakata.. denganmu..
keren kakk suka bgt akutuu
enak banget ka buat dibaca.. ga bikin bosan ato ngantuk gituu
ajarin donggg 🙂
aku, si suka sama kata tapi masih ga tau cara merangkainya hahaha
Jujur, aku juga jadi suka menulis semenjak kenal JKT48 dan Beby adalah salah satu member yang paling memotivasi aku.
“Jika tak bisa diucapkan, cukuplah dituliskan saja”
Itulah sepenggal kalimat pada lagu Papan Penanda Isi Hati yang membuatku jadi berpikir bahwa menulis adalah salah satu cara terbaik bagi orang-orang yang tak pandai berkata lewat bicara sepertiku.